Sabtu, 18 Oktober 2008

Ilmu Pengetahuan

Di blog ini anda dapat menemukan cabang-cabang Ilmu Pengetahuan beserta pengertiannya, tinggal klik saja cabang apa yang akan anda pilih. Antara lain:
Ilmu sosial
Ilmu terapan
Ilmu alam
Ilmu semu
Metode ilmiah
Filsafat ilmu
Filsafat
Geografi
Matematika
Biologi
Kimia
Sejarah
Teknologi
Fisika Selengkapnya...





Selengkapnya...

Jumat, 17 Oktober 2008

Cerita tentang Keinginan Kuat untuk Pendidikan

Di kabupaten Khogyani, Propinsi Nangahar 4 sekolah negeri telah dilibatkan dalam Program Pendidikan Berkualitas Swedia-Norwegia (SCS-N). Salah satunya Sekolah Bar Behar untuk anak perempuan dengan 902 siswa. Khogyani dianggap sebagai kabupaten yang konservatif yang terletak di bawah Pegunungan Spin Gar dan gua-gua Tora Bora dimana pertikaian yang sengit terjadi pada masa kejatuhan pemerintahan Taliban.

Pertama kali saya mengunjungi sekolah ini adalah di bulan Februari 2006, dan diterima oleh sekitar 250 siswa, tetua desa dan semua guru. Mereka telah menyiapkan program yang bagus untuk kami di bawah pohon di ladang dekat mesjid. Ladang tersebut juga dipakai untuk halaman sekolah untuk siswa.

Tergetar hati saya melihat betapa semangat siswa-siswa yang datang ke kegiatan ini walau faktanya mereka berada di tengahliburan musim dingin. Dan kekaguman saya meningkat ketika 3 anak perempuan yang lebih tua, setelah selesai membaca puisi tentang kebutuhan akan pengetahuan, menyatakan hak mereka atas pendidikan dengan syarat kesetaraan seperti anak laki-laki, di depan semua tetua dan pejabat. Mereka juga menyebutkan betapa sulit belajar tanpa ada naungan atap di atas kepala mereka.

Kemudian saya mengetahui bahwa salah satu dari tetua Malik Abdul Qayom dan keluarganya pada kesempatan ini memutuskan untuk memberikan sumbangan 2 gerib = 60 yard persegi tanah sehingga kami bisa membangun sekolah yang layak untuk anak perempuan.

2 bulan kemudian, saya menyebutkan situasi di Bar Behar dalam sebuah pertemuan dengan Bernt Aasen, kepala UNICEF Afghanistan. Beliau langsung mengirimkan kepala departemen pendidikannya ke Jalalabad. Pada pertemuan tersebut kami dapat menyerahkan sebuah surat dari para tetua Bar Behar, yang memohon bantuan untuk pembangunan sebuah bangunan sekolah. Mereka berjanji menyediakan tenaga kerja dan bahan-bahan yang senilai dengan 30% biaya bangunan, dan sertifikat tanah yang telah ditandatangani telah disediakan oleh Malek Qayom dan keponakannya Noorullah, yang merupakan kepala Asosiasi Orangtua, Guru dan Siswa.

Hari ini sekolah hampir selesai, dengan sebuah sumur untuk air minum yang aman dan kakus atau toilet yang sangat diperlukan. Sebuah dinding pelindung akan menjamin bagi anak perempuan kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan mereka sampai kelas 12 serta rekrutmen 4 guru perempuan.

Peningkatan jumlah sekolah yang didukung masyarakat dan berbasis masyarakat - khususnya anak perempuan - telah sangat mendorong di Afghanistan. Prospeknya baik jika anak perempuan mampu mengakui hak asasi yang setara dan masyarakat mereka dapat memberikan lingkungan belajar yang aman yang mereka perlukan.



Selengkapnya...

Hikmah adanya Matahari

Matahari merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Hidup ini terasa gelap bila di siang hari tidak ada Matahari terbit. Mungkin rasanya, siang hari seperti malam terus tanpa sinar yang menerangi dalam arti gelap. Walaupun di malam hari ada Bulan dan Bintang yang menerangi, tetap saja tidak akan seterang benderang Matahari. Cahaya Matahari lebih terlihat terang dibandingkan dengan Bulan dan Bintang.Maka dari situlah, Matahari diciptakan oleh Alloh SWT.

Selengkapnya...

Catatan Seorang Guru

Kata mereka aku adalah guru
Dikenal sekian banyak anak yang setiap hari menanti hadirku.
Tapi itu hanya cuma kata-kata pemanis puisiku.

Aku tak pernah merasa ada telinga yang menjaring kata-kataku.
Aku tak pernah merasa ada mata yang membacaku
Aku tak pernah merasa ada hati yang menangkap kasih sayangku.
Kalaupun ada adalah telinga, mata, dan hatiku sendiri
dan sebagian kecil wajah yang itu dan itu.




Selengkapnya...

Karena adikku ingin sekolah

Hari ini unas sudah selesai. Adikku berjingkrak-jingkrak riang karena selesai sudah beban belajar di SMP...Ia sudang ingin segera berganti seragam putih abu-abu yang keren. Biar boleh pacaran, biar nggak dibilang anak kecil lagi. Dia bilang ke Simbok, "Mbok besok aku boleh ngelanjutin ke sekolah favorit kan?" kata Adikku penuh harap. Simbok hanya bingung mendengar permintaan adikku. Bukan karena nilai adikku jelek, tapi karena simbok bingung."Sekolah favorit kan mahal?" kata Simbok pelan. Beliau tidak ingin membuat adikku patah semangat. Maka dijawabnya "Ya Nduk, nanti kamu sekolah di sekolah favorit, tapi belajar yang rajin ya." Simbok hanya berusaha membesarkan hati adikku dan berharap keinginan adikku nanti bisa diwujudkannya. Entah dengan cara bagaimana, mungkin dengan ngutang pada rentenir yang bunganya mencekik karena simbokku tidak punya petak tanah yang suratnya bisa diajminkan ke bank, juga bukan pegawai negeri yang surat pengangkatan PNS nya bisa digunakan sebagai jaminan utang.

Simbokku hanya gambaran contoh kecil dari korban kapitalisme pendidikan. Kapitalisme pendidikan menjadi momok yang menakutkan dalam dunia pendidikan kita. Karena yang berkuasa adalah kapital=modal=uang. Sehingga masyarakat yang tak bermodal tidak bisa menikmati pendidikan. Apalagi di sekolah dengan embel-embel favorit yang semuanya serba mahal.....Biarpun katanya bebas SPP tapi ada biaya seragam, study tour, buku-buku pelajaran yang mungkin juga dijadikan ladang bisnis bagi sekolah....entah sampai kapan kenyataan seperti ini akan menghantui masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan...kalau seperti ini terus lalu kapan orang miskin bisa menaikkan tingkat kehidupannya bukankah salah satu fungsi sosial dalam pendidikan identik dengan fungsi untuk menaikkan tingkat kehidupan Kalau orang miskin dilarang sekolah terus kapan Indonesia akan menghilangkan imagenya sebagai negara miskin??????


Selengkapnya...